Suksesnya pelaksanaan PEMILU
Legislatif 2014 tidak terlepas dari kualitas proses yang berjalan dalam setiap
tahapan PEMILU itu sendiri. Pada konteks itu, kapasitas penyelenggara PEMILU tak terelakkan menjadi salah satu variabel
yang cukup determinan.
Sejumlah kasus yang melibatkan
penyelenggara PEMILU, baik itu PANWAS maupun KPU, terjadi di sejumlah daerah di
Indonesia. Walhasil, tak sedikit yang kemudian berujung naas, baik itu
diselesaikan oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara PEMILU (DKPP) maupun di-polisi-kan
sekalian. Beberapa diantaranya bahkan mencuat ke ruang publik. Membuahkan
kegemparan hingga cukup berefek serius terhadap kepercayaan publik atas
penyelenggara PEMILU.
Narasi itu-lah yang menjadi topik
krusial bimbingan teknis (BIMTEK) PPL se-Kecamatan Sukasari (14/10). Bertempat
di sekretariat PANWASCAM Sukasari, acara yang dihadiri langsung oleh
komisioner, kepala sekretariat dan staf dari tiap divisi PANWASLU Kabupaten Purwakarta
itu secara tematik BIMTEK diarahkan untuk mendalami isu tersebut.
‘Kami mengedepankan prinsip
keterbukaan dan pertanggung-jawaban’, cetus Kusnadi yang didaulat kembali
menjadi Kepala Sekretariat PANWASLU Kabupaten Purwakarta. ‘Maka, kalau ada
gelagat nakal dari komisioner PANWASCAM atau kepala sekretariat, semisal
pemotongan honor dan lain sebagainya, silakan laporkan langsung. Kami akan
tindak setegas-tegasnya’, imbuhnya. Kemudian, dalam paparannya pula, Kepala
Sekretariat PANWASLU Kabupaten Purwakarta mewanti-wanti pentingnya sinkronisasi
antara jajaran Pengawas PEMILU dan kesekretariatan. ‘Setiap komponen punya fungsinya
masing-masing. Jadi, tinggal saling percaya dan kerjasama satu sama lain. Hal
ini penting untuk kelancaran kerja pengawasan’, jelasnya.
Sementara, Ketua PANWASLU
Kabupaten Purwakarta, Didin Syaprudin, S.Ag, dalam presentasinya menjelaskan
pentingnya komitmen diri seorang pengawas PEMILU. ‘Jangan mau menggadaikan
harga diri dengan menerima suap atau apapun bentuknya. Masa depan demokrasi
Indonesia bagaimanapun adalah tanggung-jawab kita. Kemudian, yang juga jangan
lupa adalah Tuhan mengawasi kita’, paparnya menegaskan. Tambahnya juga,
pengalaman penyalahgunaan wewenang yang sempat menyeret penyelenggara PEMILU di
beberapa daerah di Indonesia jangan sampai terjadi di kabupaten Purwakarta. ‘Kami
tidak akan segan-segan untuk meneruskan setiap pelanggaran ke DKPP. Plus, ada sanksi pidana pula yang akan
dikenakan kepada pengawas pemilu yang terbukti memihak atau malah terlibat
dalam kecurangan PEMILU. Poin itu harap dicamkan!’, ungkap Didin tegas.
Rangkaian acara BIMTEK PPL
kecamatan Sukasari itu pun dilengkapi oleh paparan Anggota PANWASLU Kabupaten
Purwakarta yang juga koordinator divisi pengawasan, Hedi Hidayat, S.Ag., S.Pd.
Bertemakan strategi pengawasan PEMILU Legislatif 2014, Hedi menyampaikan
poin-poin penting ihwal pengawasan PEMILU. ‘Tolong terus dalami pemahaman soal
peraturan perundang-undangan PEMILU. Lalu, perlu juga di-mapping titik-titik yang rawan pelanggaran di setiap tahapan
PEMILU. Berbekal dua pilar itu pengawasan PEMILU akan bisa optimal’, jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan untuk memberikan komentar yang membangun dan bersifat memperbaiki. terima kasih